22 Apr 2010

tapak 17

-->
Suatu hari dalam diam, disebuah perjalanan
memandang jernih suasana
Dalam derap hening, melangkahkan tapak pun rasa
Dalam gumam, terbesit kata
Sudah lama tak melangkahkan kaki diantara hamparan hijau dan birunya cakrawala
Menikmati hening perjalanan, ditemani riuh suara jangkrik dan serangga hutan

Hari ini, telah kembali menapak jejak
Berjalan dan terus berjalan..
Menikmati sensasi alam
Tak peduli pekatnya hutan, dan mendung yang tiba-tiba mengancam

Sebuah suara mengusik hening
Ayo lari kawan..

Langkahpun semakin menjadi
Langit kembali menangis
Dan perjalanan masih jauh...

dalam perjalanan menuruni lereng bukit buring, 17 april 2010
(Allah tahu aq suka jalan :) )

29 Mar 2010

no subject

Terlalu gegabah jika harus membawa rasa
Tak sadar kadang, bahwa gelagat menyisa makna
Sudahlah, lapangkan dada
Berharap kebaikan setiap saat ‘ada’

29 Jan 2010

“DISPERSI MIMPI”

   Siapa tak yang suka pelangi? Pendaran warna-warni nan menakjubkan. Dan seperti itulah setiap harap yang kerap terucap, pun dalam sudut yang sulit tertangkap.
   Pernahkah terpikir? Alangkah indahnya memiliki sebuah mimpi, hanya sebuah. Tapi kemudian sebuah mimpi itu terurai dalam pendaran warna-warni, ada spektrum cahaya yang membuatnya terurai menjadi warna yang berbeda, ada energi yang membuatnya bertahan dalam eksotisme spektrum warna. Dan dengan pendaran itulah yang menyebabkan seseorang tersadar, bahwa dia hanya punya satu tujuan....

aku menyebutnya “dispersi mimpi